Minggu, 11 September 2011

Kuasailah ilmu dengan Pawang dan Kudanya


            Oleh : Rizky Arya Lestari 

Sore itu di suatu tempat, Penulis bertemu dengan seorang Pria, ia berusia 26 tahun. Penulis memanggilnya dengan sebutan Sang Guru. Sepeti biasa  hari itu merupakan jadwal pertemuan kelas menulis, yang terdiri dari 6 orang. Namun karena suasana masih libur lebaran. Kami hanya ber 3 saja. penulis, Mbak yang berparas manis asal kota Pemalang dan Adik angkatan Asal kota Lombok.  
Hari itu tidak ada pemerikasaan tugas menulis seperti biasa, hanya sedikit share saja. Karena diantari kami masih menikamati masa liburan.
Sang Guru yang hari itu mengenakan Jaket Hitam yang merupakan jaket kesayangannya pun memulai pertemuan kelas tersebut. Setelah diawali dengan “Bissmilahirohmanniroihim” ia pun menyakan kabar kami selama liburan ini.
Sambil menikmati tahu bulat yang ada di meja bundar tersbut ia pun mulai menyampaikan certia-cerita motivasi untuk kami.
“Hidup itu harus haus ilmu, apapun itu, karena hidup tanpa ilmu itu akan sia-sia.” Tuturnya sambil memasukan tahu bulat kedalam mulutnya. “Selain itu menuntut ilmu harus dengan cara yang tepat, yaitu dengan cara memberikan nutrisi untuk Jasad dan ruh”. Ia pun menarik napas sebentar, kemudian meneruskan pembicarannya. Ibaratnya Ruh itu adalah Pawang, dan Jasad itu Kuda. Maka kita sebagai manusia harus bisa mengandalikan Kuda, bukan Kuda yang mengendalikan pawang. “Bagaimana caranya agar seimbang” tutur si Pemalang. Sambil merapikan janggut kesayangannya ia pun berkata. Sebagai Insan yang sempurna kita harus menyempatkan waktu untuk melakukan muhasabah diri, dengarkanlah kata hati karena itu adalah bahasa Ruh, yaitu dengan cara mendekatkan diri padaNya. Kemudian Kuasailah Pawang tersebut,sehingga  setiap langkah yang dilakukan pun akan terarah. Kuda pun akan mengikuti kemana Pawang itu bergerak.
Lihat saja keadaan sekarang ini, banyak orang yang berilmu namun mereka tidak memliki perilaku yang berilmu. Koruptor dimana-mana. Berlomba-lomba untuk menjadi penguasa dunia dan selalu mendahulukan urusan duniawi.  Padahal hidup itu tidak hanya di Dunia saja. namun ada kehidupan yang lebih kekal, dimana kita tidak membawa kuda dan assecorisnya. Namun hanya Pawang dan amalan saja yang kita lakukan di dunia ini.
Berilmu itu merupakan sebuah keharusan, maka kuasailah ilmu dengan Ruhmu. Bukan dengan Jasadmu.
                Adzan Magrib pun berkumandang kami pun bergegas ke Mesji Jama’ah Al-Muttasidin untuk melaksankan salat berjama’ah.
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar