Minggu, 27 Maret 2011

“Susahnya Membuang Sampah Di Kampus”


Khoirul Rohima & Rizky Arya Lestari
“Susahnya Membuang Sampah Di Kampus” 

                Suprihatin laki-laki asal Sleman yang merupakan salah satu petugas Cleaning Service ini. Menanggapi pernyaakan yang diungkapkan oleh Uli dan Dayat. “Jumlah petugas Cleaning Service sebanyak 21 orang. Sedangkan tugas yang diemban sangat banyak” Ungkap bapak yang telah mengabdi selama 4 tahun di kampus FE ini.
                “Dalam bertugas, kami telah memiliki bagian masing-masing dalam bertugas misalnya saya menangani ruangan kelas sedangkan temannya bertanggung jawab di bagian lain” Ungkap bapak yang berkerja sejak pukul 05.30-15.30 setiap harinya.
                “Kami bukan karyawan FE, melainkan karyawan CV Cahaya Utama salah satu perusahaan jasa kebersihan  yang berkerja sama dengan FE. Sehingga setiap minggunya kinerja kami selalu di pantau oleh pihak pengawas dari perusahaan. Jika ada komplen bisanya pihak kampus menghubungi perusahaan kemudian pengawas menguhubungi kami. Ungkapnya sambil mengelap keringat dengan sapu tangannya.    
                Bapak yang memiliki 1 orang anak yang berusia balita ini melontarkan keluhannya “Sebetulnya kebersihan kampus merupakan tanggung jawab bersama. Meskipun itu merupakan tugas kami, alangkah lebih baik jika seluruh warga kampus ikut serta dalam mejaga kebersihan lingkungan kampus. Sehingga kampus juga bersih dan tugas kita pun akan terasa ringan” Ungkapnya penuh harap.  
                Pak Gito sebagai salah satu staff divisi rumah tangga yang mengurusi cleaning service, tukang parkir dan satpam mengungkapkan “ kerjasama juga sangat diperlukan dalam hal ini bukan hanya cleaning service, dosen juga perlu menegur mahasiswa secara langsung untuk membuang sampah pada tempatnya, seperti UAD dan UMY yang telah menerapkan metode ini dan tentunya mahasiswa lebih segan dengan teguran dosennya daripada teguran dari cleaning service itu, pengadaan tong sampah juga akan kami tambah sesuai dengan anggaran tahun ini” tutur pak Gito mengakhiri pembicaraan dengan kami pagi itu.
“Kesadaran mahasiswa  FE untuk membuang sampah masih sangat minim. Banyak sampah berserakan  seperti di EC, hall tengah dan pantai”. Terang mahasiswi manajemen 2007 bernama Uli (21) ini.  “Kebersihan bukanlah tanggung jawab mahasiswa tapi Cleaning Service ”.Ungkapnya dengan nada cuek. “Kita sudah bayar mahal sudah seharusanya mendapatkan pelayanan yang baik dari kampus” lanjutnya
                 Berbeda dengan Uli, Dayat memiliki alasan lain “Jumlah Warga FE banyak sedangkan jumlah Cleaning Service sangat terbatas. Sehingga mengakibatkan kampus kurang bersih.“ Ungkap laki-laki asal Jawa Timur ini.”Setiap hari petugas Cleaning Service harus menangani banyak hal  seperti membersihkan ruangan kelas, toilet, taman, cuci piring dan lain-lain. Ungkap salah satu birokrat mahasiswa yang rendah hati ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar