Oleh : Rizky Arya Lestari
Menulis setiap orang pernah melakukannya, mulai dari bangku SD,SMP, SMA kuliah bahkan sampai seumur hidup kita tidak akan pernah terlepas dari aktifitas ini. kecuali orang tersebut memang sudah tidak berdaya lagi melakukan aktifitas seperti ini. misalnya sakit stroke.
Aktifitas menulis sebetulnya merupakan suatu “obat” bagi siapa karena ini merupakan sesuatu yang mudah dilakukan. Bagi penulis sendiri aktifitas ini merupakan suatu obat hati. Ketika ia merasa gundah gulana, banyak masalah, galau, senang, sedih dan gembira. Ia mengeluarkan semua perasaan yang dirasakannya tersebut kemudian dituliskannya dalam selembar kertas, atau laptop. Jadialah sebuah karya seperti cerpen, puisi, opini dan karya tulisan lainnya.
Meskipun ia hanya menuliskan perasaan dalam karyanya . hal itu dapat membantu mengurangi beban yang sedang dialaminya. Kadang ia mendapat suatu ide-ide baru untuk menyelesaikan masalahnya, Selain itu ketika tulisan tersebut dibaca orang lain, maka tulisan tersebut menjadi inspirasi bagi orang lain ketika mangalami suatu kejadian atau masalah yang sama. Sehingga menulis itu tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri namun bagi orang lain juga.
Selain itu menulis juga dapat menambah ilmu pengetahuan, karena memang sebuah seuatu keharusan bagi seorang penulis untuk memiliki pengetahuan yang sangat banyak. Sehingga apa yang dituliskanya tersebut dapat bisa lebih bermakn, dan informasikan yang disampaikan pun tepat.
Hal lain yang diperoleh dari sebuah aktifitas menulis ini kaya akan kata-kata. Seoarang penulis harus terbiasa membaca karena dengan banyak membaca maka kita pun akan mendapatkan banyak kata. Sehingga tulisan yang dibuat menjadi lebih berkualitas dan tepat dalam penempatan kata-kata.
Manfaat lain yang dapat diperoleh adalah pola pikir yang lebih sistem matis. Penulis memiliki pola pikir demikian karena dalam menulis suatu tulisan harus terstruktur sehingga pembaca dapat dengan mudah membaca apa maksud tulisan yang kita buat.
Itulah bebrapa manfaat yang diperoleh seorang penulis. Mungkin beberapa penulis lain memiliki manfaat yang berbeda ketika ia menulis. Namun ada suatu hal yang seringa dirasakan oleh penulis ketika ia sedang buntu atau tidak dapat menghasilkan suatu karya.
Alasan-alasan yang sering dialami oleh seorang penulis pemula bermancama-macam. Misalnya kurang percaya diri, kurang kosnsisten, kurang pengetahuan, belum ada waktu untuk menulis, tidak memiliki ide dsb. Semua itu adalah suatu alasan yang mematikan keratifitas yang ada dalam dirinya. Karena suatu keinginan terhambat dengan alasan yang membelenggu dalam diri seseorang. Dalam sebuah buku NO Excuse sebuah buku yang ditulis oleh Isa Alamsyah. Dikatakan bahwa tidak ada alasan bagi seseorang dalam melakukan suatu hal, karena setiap orang memiliki kemampuan yang sama asalhan orang tersebut berkerja keras. Ihktiar dan berdo’a. Selain itu diceritakan pula bahwa orang-orang sukses yang ada saat ini. meruapakan orang-orang yang gagal di masa lalunya.
Setelah membaca buku tersebut dengan semangat 45. Penulis pun dapat mengatasi masalah-masalahnya.
Percaya Diri setiap orang sering mengatakan “saya malu karena saya tidak sepintar kamu, saya tidak kompeten, saya tidak memiliki kapisitas dalam menulis” dengan mengatakan seperti itu maka ia telah mematikan kemapuannya. Sehingga allah pun mengamini apa yang diucapkannya. Sehingga kalimat diatas dirubah menjadi” Saya Pintar, Saya Cerdas, dan Saya Bisa menjadi seorang penulis” Karena segala sesuatu tidak ada yang tidak mungkin jika kita masih bisa berusaha dan melakukannya.
Tidak Konsisten ini meruapkan masalah yang yang mudah diatasi. Tinggal si penulis sendiri yang mengkonsistenkan dirinya agar ia mebiasakan menulis. dengan seperti ini penulis akan terbiasa menulis. yaitu setiap minggu ia akan mengahasilkan sesbuah tulisan.
Kurangnya pengetahuan bisa diatasi dengan membaca buku. Sehingga ini sudah tidak menjadi alasan bagi penulis,
Belum ada waktu untuk menulis ini dapat diatasi dengan kekonsistenan dari penulis sendiri. Karena sebetulanya ketika ia menulis secara paksa. Ia dapat melakukanya. Sehingga salah satu jalan akhir adalah dipakasa untuk menulis.
Belum memliki ide setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda dengan orang lain sehingga itu meruapakan sebuah ide. Jadi ini bukan merupakan suatu alasaan penulis tidak menulis.
Agaknya penulis lain pun memiliki masalah yang sama. Tinggal membenahi niat yang ada dalam individunya sendiri. Tetap menulis atau ide-ide yang ada hanya tersimpan dalam benaknya. Mulai sekarang yuk mari kita menulis. Mulai saat ini, mulai dari sekarang. Mari kita budayakan menulis sebagai salah satu aktifitas postif yang dapat menjadi obat hati.